Ayo Harus Kita Pikirkan Dampak dan Risikonya Jika Anak Tidak di Imunisasi MR

Buka Info_Informasi Kesehatan. Sahabat buka isu yg berbahagia kali ini aku ingin share pada sahabat sekalian yang saat ini masih poly para orang tua maupun instansi lain yang masih belum mengizinkan buat para anak anak buat pada injeksi MR ini seharusnya kita harus dapat menyikapi menggunakan akurat apa resiko & dampaknya apa bila anak nir di lakukan injeksi MR ini mulai waktu ini ayo kita harus mulai memikirkan pengaruh & risikonya apabila anak nir di injeksi MR. Imunisasi Measles dan Rubella (MR) ini merupakan sesuatu hal yg penting buat memberi proteksi (kekebalan spesifik) berdasarkan bahaya 2 penyakit berbahaya tadi. ''Campak sanggup berdampak hingga kematian. Masih banyak daerah pada Indonesia yang melaporkan kasus Campak.'' ungkap Menteri Kesehatan saat meninjau aplikasi kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) pada MTs Negeri 1 Makassar, Rabu sore (1/8). Data Kementerian Kesehatan selama tahun 2010-2017 mencatat sejumlah 27.834 perkara Campak dilaporkan. Tentu masih belum lekang berdasarkan ingatan kita bahwa beberapa ketika lalu terjadi kejadian luar biasa (KLB) di Suku Asmat Papua yang mengakibatkan ratusan anak meninggal akibat terserang Campak. Menurut Menkes, tanda-tanda Campak masih bisa jelas terlihat, misalnya mengalami demam tinggi, matanya merah dan muncul infeksi sebagai akibatnya inheren dan nir terbuka (kelopaknya) lagi. Anak itu dapat mengalami gangguan penglihatan bahkan sebagai buta bilapun selamat. Tetapi yg lebih ditakutkan merupakan perburukan bahkan sampai kematian. Saat ini, terdapat satu lagi penyakit yang perlu diperkenalkan pada masyarakat, yakni penyakit Rubella dan dampaknya luar biasa. Rubella adalah penyakit akut & ringan yg seringkali menginfeksi anak & dewasa belia yang rentan.

Data Kementerian Kesehatan dalam 2013-2017 mencatat sejumlah 31.449 masalah Rubella telah dilaporkan. ''Rubella sanggup menyebabkan kelainan dalam anak dan tidak mampu kita obati. Kita tidak bisa matikan virus yg sudah masuk ke dalam tubuh'', celoteh Menkes. Pada kesempatan tersebut pula, Menkes Nila Moeloek meluruskan anggapan galat di warga yang menyatakan bahwa anak laki-laki tidak akan terinfeksi. Rubella mampu menyerang siapa saja dengan gejala yg tidak spesifik (tidak jelas). ''Itu keliru akbar. Baik anak laki-laki juga wanita mampu terkena Rubella'', pungkas Menkes. Penyakit Rubella gampang menular, akan tetapi yang menjadi perhatian pada kesehatan rakyat adalah impak teratogenik jika rubella ini menyerang pada wanita hamil terutama pada masa awal kehamilan.

Infeksi rubella pada ibu hamil dapat menyebabkan keguguran atau kecacatan permanen pada bayi yang dilahirkan atau dikenal dengan Congenital Rubella Syndrome (CRS). ''Kalau kebetulan anak yang sakit Rubella ini dekat dengan ibu hamil, apalagi terkenanya di trimester pertama atau saat janin terbentuk, gejalanya juga tidak spesifik. Mungkin hanya demam ringan, padahal itu Rubella, anak yang dikandungnya bisa terlahir dengan kecacatan.'' tambah Menkes. Kelainan akibat Rubella disebut dapat berupa ketulian, gangguan penglihatan bahkan kebutaan, hingga kelainan jantung. Dalam hal bayi lahir dengan katarak misalnya, Menkes menerangkan bahwa operasi mengangkat katarak bisa dilakukan tetapi mengatasi gangguan penglihatannya sangat sulit. ''Dampak dari Rubella ini sangat luar biasa. Saya kira kita harus memikirkan dampak dan akibat yang terkena apabila kita menolak imunisasi'', tandas Menkes. Sumber Klikdisini Ayo jangan lupa share iya.

Post a Comment

Previous Post Next Post