Buka Info - Informasi Kesehatan. dikutip dari Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Dua peneliti dari Badan Litbang Kesehatan, Kemenkes dikukuhkan menjadi Profesor Riset oleh Ketua Majelis Profesor Riset, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Bambang Subiyanto. Kedua peneliti tersebut adalah Prof. Dr. Drs. Sudibyo Soepardi, Apt, M.Kes, bidang Farmasi dan Prof. Dr. drg. Niniek Lely Pratiwi, M.Kes bidang Perilaku Kesehatan
Badan Litbang Kesehatan sekarang memiliki 13 orang profesor riset. Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek berharap kedua profesor riset bisa sebagai motivasi bagi peneliti lain buat terus berkarya.
''Saya mengharapkan supaya peneliti lainnya dalam waktu dekat dapat menjadi profesor riset berikutnya, mengingat jumlah profesor riset di Badan Litbang Kesehatan sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah peneliti yang ada,'' istilah Nila saat pengukuhan pada gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (7/11).
Dalam orasi ilmiah Prof. Sudibyo menggunakan topik ''Merasionalkan Pengobatan Sendiri Melalui Promosi Kesehatan'' dijelaskan bahwa pengobatan sendiri sang masyarakat pada masa depan merupakan keniscayaan. Hal tadi seiring menggunakan meningkatnya pendidikan warga & kemudahan akses informasi.
Sudibyo menyebutkan pengobatan sendiri adalah galat satu upaya memperluas jangkauan pelayanan kesehatan. Pemerintah dalam hal ini dapat memenuhi hak rakyat buat menerima pelayanan kesehatan disamping sebagai upaya penghematan pembiayaan kesehatan.
''Promosi kesehatan adalah salah satu cara mengubah perilaku masyarakat supaya melakukan pengobatan sendiri. Terdapat 2 hak warga pengguna obat yakni hak memperoleh obat dan memperoleh fakta & edukasi mengenai obat yg diterima,'' istilah Sudibyo.
Pemberian liputan obat, tmbah sudibyo, bertujuan untuk menaikkan pengetahuan dan konduite warga pada pengobatan sendiri. Di antaranya melalui berbagai metode promosi kesehatan seperti hadiah leaflet & booklet, komunikasi interpersonal & edukasi kepada masyarakat, yg mengikuti perkembangan teknologi komunikasi dan ciri sasaran.
Selain itu juga menyediakan berita obat yang gampang diakses secara online, gampang dipahami, keterangan obat yg objektif, dan wahana komunikasi adalah dukungan perubahan konduite pengobatan sendiri yang rasional.
''Alat komunikasi canggih dan minat masyarakat terhadap media sosial menjadi pilihan pada mengembangkan kabar pengobatan sendiri yg rasional disamping cara yg lebih sederhana misalnya penyuluhan, konseling, anugerah leaflet atau booklet,'' ujar Sudibyo.
Untuk mendukung hal tadi, pada antaranya Kementerian Kesehatan telah melakukan program Gerakan Masyarakat Cerdas Menggunakan Obat (GEMA CERMAT), disamping juga ada Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) yg digalakkan oleh organisasi profesi.
Selain itu, Prof. Niniek membicarakan orasi menggunakan judul Mengubah Perilaku Hidup Sehat Melalui Pemberdayaan Masyarakat di Bidang Kesehatan. Dijelaskan bahwa mengubah konduite warga melalui intervensi program tidak akan berhasil jika nir dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
''Perubahan perilaku sehat pada warga bisa diwujudkan dengan membentuk pencerahan akan kesehatan terlebih dahulu. Kemudian memperbaiki nilai & kebiasaan yang dapat diterima, & akhirnya dipraktikkan pada keseharian pada masyarakat,'' celoteh Niniek.
Masyarakat Indonesia, lanjut Niniek, dengan aneka ragam suku & budaya dan sosial ekonomi menjadi kapital utama dalam pemberdayaan warga . Berbagai penelitian dan intervensi sudah dilakukan melalui peran tokoh rakyat, tokoh istiadat menjadi agen penggerak perubahan.
Niniek pun menjelaskan pemerintah bertanggung jawab buat memberdayakan masyarakat melalui pendekatan keluarga & Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas). Hal itu perlu diimplementasikan menggunakan menyesuaikan kondisi setempat.
''Penyesuaian terhadap syarat tadi akan meningkatkan kecepatan terbangunnya sistem nilai sehat pada rakyat, yg tercermin dalam Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK),'' tutur Niniek.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat,Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567,SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id.